MAKALAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI PADA MASA PANDEMI
PEMBUKA
Indonesia menjadi salah satu negara terkena dampak covid-19 yang cukup parah. Dibandingkan dengan negara lain, kasus covid-19 di Indonesia tidak stabil. Dalam 1 hari pernah mencapai angka 40.000 kasus aktif covid-19 dan terkadang bisa mengalami penurunan, tetapi tak berselang lama naik dengan signifikan. Pemerintah telah melakukan segala upaya untuk meredam laju penyebaran covid-19 seperti vaksinasi, pengobatan gratis, pembagian bahan pangan agar tetap dirumah. Namun, kebijakan yang telah dilakukan terasa percuma karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga protokol kesehatan yaitu dengan memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, menjaga jarak, dan tetap berada dirumah. Adanya varian baru dari virus covid-19 juga menjadi penyebab kasus di Indonesia semakin meningkat. Pasalnya, pemerintah masih membuka akses WNA dari jalur transportasi manapun dengan pengecekan protokol kesehatan yang standar sehingga kemungkinan virus masuk ke Indonesia semakin besar.
Akibat dari covid-19 yang melanda Indonesia dalam 2 tahun terakhir, dampak yang timbul sangatlah terasa mulai dari sektor pendidikan, pertanian, UMKM, pertambangan, industri, dan lain-lain. Banyak karyawan mengalami PHK karena perusahaan tidak mampu lagi menggaji akibat penurunan ekonomi yang sangat drastis. Para pedagang kecil pun juga ikut terkena dampaknya. Mereka tak bisa lagi berjualan karena PPKM darurat yang dilaksanakan pemerintah dan juga modal untuk berjualan sudah terkikis karena dipakai untuk keperluan sehari-hari.
Pada saat inilah pemanfaatan teknologi komunikasi digunakan untuk menunjang kebutuhan di masa pandemi. Teknologi komunikasi merupakan sebuah perangkat keras yang memungkinkan kita untuk berkomunikasi atau bertukar informasi dengan individu lain. Dengan pemanfaatan teknologi komunikasi yang sesuai, diharapkan kasus covid-19 tidak mengalami peningkatan. Teknologi komunikasi dapat digunakan sebagai alternatif agar tetap bekerja, sekolah, berjualan, atau bahkan berkomunikasi dengan orang-orang dengan aman agar bisa terhindar dari virus covid-19.
ISI ATAU PEMBAHASAN
Covid-19 merupakan virus berbahaya yang menyerang saluran pernapasan dan bisa menular serta menyebar dengan cepat. Virus covid-19 juga memiliki beberapa varian baru yang penyebaran virusnya lebih cepat dan membahayakan. Oleh karena itu, pemerintah menyarankan agar kita tetap berada dirumah dalam melaksanakan pekerjaan, sekolah, hingga beribadah.
Pada masa pandemi seperti sekarang ini, kita diwajibkan untuk tetap dirumah saja. Padahal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti bahan pangan harus ke pasar dari toko satu ke toko yang lain ketika bahan pangan yang dibutuhkan tidak tersedia. Karena itu, teknologi komunikasi hadir dengan harapan membuat kita agar tetap bisa melakukan kegiatan meskipun dengan keterbatasan karena pandemi.
Teknologi komunikasi mampu mengisi kekosongan yang terjadi bagi semua sektor mulai dari sektor pekerjaan, pendidikan, kesehatan, umkm, pedagang kecil, dan yang lainnya. Mari kita bahas lebih dalam mengenai sektor-sektor diatas dalam memanfaatkan dan menerapkan teknologi komunikasi pada kehidupan sehari-hari.
A. Sektor Pekerjaan
Teknologi komunikasi dapat di terapkan pada pekerjaan yang tidak menggunakan fisik berat seperti pekerja kantoran, free lancer dan lain-lain yang bekerja menggunakan laptop atau komputer. Mereka dapat memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai penunjang pekerjaan seperti menggunakan zoom untuk video conference atau meeting dengan klien, whatsapp digunakan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja, bahkan HRD atau atasan dapat memantau karyawan menggunakan aplikasi perekaman tugas yang dikerjakan oleh karyawan tersebut. Dengan begitu meskipun tetap dirumah, namun karyawan dapat bekerja dengan produktif dan bekomunikasi dengan semua orang.
Pemanfaatan lain dari teknologi komunikasi dalam pekerjaan yang memerlukan fisik berat yaitu seperti media sosial yang digunakan untuk memantau kondisi karyawan dari rumah. Apabila dirasa kurang baik, maka dapat dilakukan pencegahan untuk beristirahat hingga kondisi pulih. Meskipun pekerjaan di lapangan tidak dapat dilakukan dari rumah, namun setidaknya kita bisa mencegah penyebaran virus covid-19.
B. Sektor Pendidikan
Sektor pendidikan juga terkena dampak yang cukup signifikan. Pasalnya, semua sekolah diliburkan. Siswa yang berangkat ke sekolah saja belum tentu bisa mengikuti pelajaran di sekolah, apalagi sekolah diliburkan. Belum lagi para guru di sekolah swasta, mereka tidak mendapatkan pendapatan ketika sekolah diliburkan. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi komunikasi di sektor pendidikan juga bisa dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan meskipun dari rumah.
Bagi siswa, tentunya ini seperti pisau bermata dua. Jika tidak bisa memanfaatkan dengan baik tentunya akan merugikan diri sendiri begitu sebaliknya jika dimanfaatkan dengan baik hasilnya untuk diri sendiri pula. Teknologi komunikasi dalam dunia pendidikan sangat mungkin dilakukan mengingat di era revolusi industri 4.0 semua sudah serba digital. Tentunya para siswa kini telah memiliki gawai nya masing-masing. Dengan begitu pembelajaran akan lebih mudah untuk dilakukan. Metode belajar yang diterapkan dapat berupa soal kuis yang dikirimkan melalui aplikasi seperti classroom sehingga nilai akan langsung keluar begitu telah selesai mengerjakan. Jika ingin menggunakan metode yang lainnya, dapat juga dilakukan secara video conference menggunakan zoom, google meet, maupun skype yang mampu menampung puluhan hingga ratusan orang. Ini akan sangat mudah dilakukan jika siswa yang melakukan pembelajaran minimal kelas 1 SMP. Bayangkan jika siswa kelas 1 SD, tentunya akan sangat merepotkan karena pada usia tersebut harus di dampingi orang tua. Selain itu, pembelajaran juga dapat dilakukan melalui whatsapp grup untuk mengirim soal dan mengirim jawaban, dengan begitu guru bisa memantau siswanya satu per satu.
C. Sektor Kesehatan
Pada sektor kesehatan, teknologi komunikasi berfungsi sebagai media untuk konsultasi dengan dokter. Karena pada masa pandemi seperti sekarang ini, bertemu dengan dokter adalah hal yang sangat riskan. Dokter kadang juga menangani pasien covid-19. Meskipun tidak tentu, rumah sakit tempatnya berbagai macam virus dan kita sebagai manusia harus waspada. Ada aplikasi yang digunakan untuk berobat seperti halo dokter, dll. Penggunaannya adalah kita berkonsultasi ke dokter dengan menyebutkan keluhan-keluhan yang di rasakan, kemudian dokter menganalisa dan diberi resep obat. Terdapat opsi untuk resep dari dokter, apakah obat akan di antar atau kita akan membeli sendiri obat tersebut. Untuk metode pembayarannya menggunakan transfer.
Pada aplikasi lainnya, komunikasi dilakukan dengan melalui media sosial seperti whatsapp, instagram, line, dll dengan tujuan untuk konsultasi.
D. Sektor UMKM dan Pedagang Kecil
UMKM dan pedagang kecil juga salah satu sektor yang terdampak virus covid-19. Hal ini terjadi karena toko atau lapak dagangan mereka diharuskan tutup karena PPKM. Padahal banyak dari mereka yang mata pencaharian utamanya adalah berdagang atau berbisnis. Teknologi komunikasi juga dapat diterapkan pada sektor ini. Kita bisa memanfaatkan berbagai macam aplikasi jual beli online untuk UMKM dan aplikasi media sosial seperti facebook, instagram, untuk mempromosikan dagangan dari para pedagang kecil. Hal ini tentu mampu mengatasi keluhan para UMKM dan pedagang kecil yang tidak bisa berjualan karena PPKM Darurat yang telah dilakukan selama 14 hari serta membantu pemulihan ekonomi. Dengan begitu UMKM diharapkan bisa bangkit pada masa pandemi karena UMKM juga salah satu penyokong utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Seharusnya pemerintah sangat memperhatikan kondisi yang dialami UMKM agar kestabilan ekonomi di Indonesia tetap terjaga. Masih banyak juga masyarakat yang menjalankan UMKM namun tidak mengerti bagaimana caranya menggunakan teknologi komunikasi seperti ponsel pintar, bermain media sosial, atau belajar menggunakan youtube.
Dari beberapa sektor yang sudah dijabarkan mengenai pemanfaatan teknologi komunikasi yang mungkin digunakan, pemerintah harus cepat tanggap dalam menangani masalah gaptek yang masih banyak di Indonesia. Pemerintah seharusnya melakukan sosialisasi berupa penggunaan gawai, pelatihan digital, dan cara menggunakan teknologi yang sudah berkembang pesat di Indonesia. Dengan begitu, pada masa pandemi seperti sekarang ini masyarakat sudah bisa menerapkan teknologi komunikasi apa saja yang mungkin dilakukan agar kebutuhan hidup tetap terpenuhi dan tidak bergantung pada pemerintah.
PENUTUP
Pemanfaatan teknologi komunikasi di Indonesia masih sangat kurang. Masih banyak orang awam yang belum mengerti atau bahkan tidak mengerti sama sekali tentang teknologi komunikasi di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan adalah Indonesia akan tertinggal dengan negara-negara lain. Agar masalah ini dapat teratasi, pemerintah seharusnya memberikan sosialisai berupa arahan dalam menggunakan teknologi komunikasi yang tepat sasaran dan memberikan dampak ke arah yang positif sehingga masyarakat dapat menggunakan teknologi komunikasi dengan bijak.
Pemanfaatan teknologi komunikasi di Indonesia dapat berjalan lancar apabila masyarakat saling membantu dalam menerapkan teknologi komunikasi dalam kehidupan sehari-hari seperti menolong orang yang kesulitan dalam menggunakan gawai, memperbaiki gawai yang rusak, atau bahkan memilihkan gawai yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Dengan begitu, teknologi komunikasi dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan apapun di masa pandemi seperti sekarang ini.
Semoga pandemi segera berakhir, sehingga ekonomi di Indonesia akan kembali pulih. Namun, kita masih bisa menerapkan teknologi komunikasi jika pandemi sudah berakhir dapat meningkatkan pendapatan karena memiliki beberapa jalur bisnis yang bisa ditempuh.
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian Teknologi Komunikasi
Post a Comment