Karya Ilmiah Pengembangan Aplikasi Musik Berbasis Chat Bot
Pengantar Sistem Cerdas
“Pengembangan Aplikasi Musik Berbasis Chatbot”
Disusun Oleh :
1. Farrell
Ibrahim (20SA1091)
2. Dhayan
Nurulloh Zetta (20SA1099)
3. Muhammad
Rizki Padilah (20SA1270)
4. Bayu
Aji Purnomo (20SA1266)
5. Gusti
Irendra Yudhistira (20SA1136)
6. Izaz
Rizqullah (20SA1066)
FAKULTAS
ILMU KOMPUTER
PRODI
INFORMATIKA
UNIVERSITAS
AMIKOM PURWOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
DAFTAR ISI
BAB I
A. Ringkasan
B. Latar
Belakang
BAB II
C. Tinjauan
Pustaka
BAB III
D. Metode
1. ALUR FORWARD
CHAINING
E. Daftar
Pusaka
BAB I
Musik merupakan seni yang paling banyak di sukai oleh orang – orang
di seluruh dunia. Sejak ditemukannya musik hingga saat ini, tidak pernah tergerus oleh zaman bahkan cenderung semakin maju. Di era sekarang, musik lebih mudah berkembang karena sudah menggunakan teknologi, hanya saja teknologi yang digunakan masih belum maksimal. Oleh karena itu, pengembangan teknologi di bidang musik di perlukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul akibat kurang maksimalnya teknologi yang ada pada era sekarang. Pengembangan aplikasi musik berbasis chatbot ini bertujuan agar pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi streaming musik. Seperti masalah pada ponsel ketika harus membuka beberapa aplikasi untuk menggabungkan musik yang diinginkan. Masalah masalah yang dialami pengguna tersebut dirangkum dan kemudian di analisis untuk menemukan penyelesaian masalah secara bertahap. Menggunakan metode Forward Chaining, diharapkan hasil dari pengembangan aplikasi musik berbasis chatbot ini dapat digunakan oleh pengguna dalam pengalaman yang baik.
Musik adalah suara yang dirangkai dengan sedemikian rupa dengan menggabungkan irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang menghasilkan irama. Musik termasuk sejenis fenomena berupa intuisi, untuk mencipta, memperbaiki, dan mempersembahkannya dalam bentuk seni (Wikipedia). Musik merupakan seni yang hampir seluruh orang di dunia menyukainya meskipun berbeda beda jenis musiknya. Musik berfungsi sebagai sarana komunikasi antara musisi dan penikmat, musik juga dapat menenangkan jiwa, sebagai hiburan, identitas kebudayaan, melambangkan suasana hati, upacara adat, sarana menyampaikan pendidikan hingga ekonomi yang dapat mendatangkan keuntungan.
Seiring berkembangnya teknologi, mendengarkan musik kini tidaklah serumit dahulu yang harus membeli kaset pita dan di putar menggunakan alat pemutar khusus. Di zaman sekarang, mendengarkan musik tidak perlu membeli kaset dan alat pemutarnya, cukup menggunakan aplikasi yang di pasang pada ponsel pintar kita dapat memutarnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu mengkhawatirkan akan rusak atau yang lainnya.
Meskipun di zaman sekarang sudah dimudahkan, namun kenyataannya masih banyak keluh kesah tentang pengembangan aplikasi musik yang kurang maksimal. Beberapa di antaranya yaitu pencarian musik berdasarkan klasifikasi yang kita inginkan, pencarian menggunakan voice, tidak adannya lirik / lirik yang tidak sesuai, perekaman suara / recording, tidak adanya fitur live musik / interaksi dengan musisi asli, serta konversi ke berbagai format musik yang kita inginkan. Akibat dari permasalahan tersebut, pengguna merasakan kesulitan ketika hendak menggunakan fitur fitur yang belum tersedia harus berpindah dari aplikasi satu ke yang lain. Selain memakan waktu, perpindahan aplikasi tersebut juga berpotensi membuat kinerja ponsel menjadi lambat dan tidak berada pada kinerja maksimalnya.
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang berkaitan dengan chatbot dan NLP pada umumnya yang sudah pernahdilakukan sebelumnya:
1. Aplikasi BotQA, sebuah aplikasi chatbot offline dan stand alone yang dilengkapi dengan animasi ekspresi wajah. Chatbot tersebut bisa
menyusun ulang input dari pengguna menyesuaikan pola yang sudah dibuat diawal sehingga dapat mengurangi koleksi pattern. Sebagai contoh di
dalam pengetahuan tersimpan pattern “siapakah namamu” maka ketika ada input “namamu siapa” chatbot akan menyusun ulang input tersebut menjadi “siapakah namamu”.
2. Chatbot service berbasis AIML dengan arsitektur pengetahuan modular. Chatbot yang berupa service yang dapat digunakan untuk interaksi melalui program client. Service chatbot terhubung dengan modul – modul
pengetahuan tertentu yang bersifat independen atau berdiri sendiri. Interpreter dan semua fungsi pendukungnya ditulis dalam Bahasa pemograman PHP. Penggunaan RDBMS MySQL pada chatbot ini hanya bisa untuk menyimpan pattern saja sehingga untuk
membuat service dalam bahasa yang berbeda harus mengetik ulang kode untuk interpreter- nya.
Berikut adalah beberapa teori yang dapat dijadikan landasan atau sumber referensi penelitian ini :
Musik adalah suara yang disusun dengan sedemikian rupa dengan menggabungkan irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
Forward Chaining merupakan metode pencarian dengan menggunakan data atau fakta yang ada dengan tujuan menemukan kesimpulan. Penelusuran dengan menggunakan metode Forward Chaining dimulai dari
fakta yang sudah ada kemudian dilakukan dengan menggunakan alur maju melalui premis – premis atau pernyataan untuk mencapai kesimpulan / bottom up reasoning.
Chatbot merupakan salah satu program yang terdapat di dalam kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Chatbot mampu berkomunikasi dengan manusia secara baik dan benar sesuai dengan konteks yang di berikan manusia kepada Chatbot. Chatbot hampir mirip dengan bahasa alami atau NLP ( Natural Language Processing System). Yang membedakan antara Chatbot dengan sistem pemrosesan bahasa alami ( Natural Language Processing System) yaitu kesederhanaan Algoritma yang digunakan di dalam Chatbot.
Forward Chaining merupakan metode pencarian dengan menggunakan data atau fakta yang ada dengan tujuan menemukan kesimpulan. Penelusuran dengan menggunakan metode Forward Chaining dimulai dari fakta yang sudah ada kemudian dilakukan dengan menggunakan alur maju melalui premis – premis atau pernyataan untuk mencapai kesimpulan / bottom up reasoning. Forward Chaining melakukan pencarian dari suatu masalah yang ada dengan tujuan menemukan solusinya.
Metode Forward Chaining bisa juga disebut sebagai data-driven karena inference engine menggunakan informasi - informasi yang sudah ditentukan oleh user untuk memindahkan semua data ke seluruh jaringan dari logika ‘AND’ dan ‘OR’ sampai ke sebuah terminal yang sudah ditentukan sebagai objek. Apabila inference engine tidak dapat menentukan objek – objek tersebut maka akan meminta kembali informasi yang lain.
Aturan (Rules) digunakan untuk menentukan sebuah objek dan membentuk path - path (lintasan) yang mengarah ke suatu objek. Oleh karena itu, hanya ada satu cara untuk mencapai suatu objek yaitu dengan cara memenuhi semua aturan yang ada dan berlaku.
Chatbot merupakan salah satu program yang terdapat di dalam kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Yang membedakan antara Chatbot dengan sistem pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing System) yaitu kesederhanaan Algoritma yang digunakan di dalam Chatbot. Meskipun banyak bot yang dapat menginterpretasikan dan menanggapi input – input yang dilakukan oleh manusia, namun sebenarnya bot - bot tersebut hanya mengartikan kata kunci yang ada di dalam input dan kemudian membalasnya dengan kata kunci yang paling cocok atau mendekati, bisa juga dengan pola
Musik merupakan seni yang paling banyak di sukai oleh orang – orang
di seluruh dunia. Sejak ditemukannya musik hingga saat ini, tidak pernah tergerus oleh zaman bahkan cenderung semakin maju. Di era sekarang, musik lebih mudah berkembang karena sudah menggunakan teknologi, hanya saja teknologi yang digunakan masih belum maksimal. Oleh karena itu, pengembangan teknologi di bidang musik di perlukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul akibat kurang maksimalnya teknologi yang ada pada era sekarang. Pengembangan aplikasi musik berbasis chatbot ini bertujuan agar pengguna lebih nyaman dalam menggunakan aplikasi streaming musik. Seperti masalah pada ponsel ketika harus membuka beberapa aplikasi untuk menggabungkan musik yang diinginkan. Masalah masalah yang dialami pengguna tersebut dirangkum dan kemudian di analisis untuk menemukan penyelesaian masalah secara bertahap. Menggunakan metode Forward Chaining, diharapkan hasil dari pengembangan aplikasi musik berbasis chatbot ini dapat digunakan oleh pengguna dalam pengalaman yang baik.
Musik adalah suara yang dirangkai dengan sedemikian rupa dengan menggabungkan irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang menghasilkan irama. Musik termasuk sejenis fenomena berupa intuisi, untuk mencipta, memperbaiki, dan mempersembahkannya dalam bentuk seni (Wikipedia). Musik merupakan seni yang hampir seluruh orang di dunia menyukainya meskipun berbeda beda jenis musiknya. Musik berfungsi sebagai sarana komunikasi antara musisi dan penikmat, musik juga dapat menenangkan jiwa, sebagai hiburan, identitas kebudayaan, melambangkan suasana hati, upacara adat, sarana menyampaikan pendidikan hingga ekonomi yang dapat mendatangkan keuntungan.
Seiring berkembangnya teknologi, mendengarkan musik kini tidaklah serumit dahulu yang harus membeli kaset pita dan di putar menggunakan alat pemutar khusus. Di zaman sekarang, mendengarkan musik tidak perlu membeli kaset dan alat pemutarnya, cukup menggunakan aplikasi yang di pasang pada ponsel pintar kita dapat memutarnya kapanpun dan dimanapun tanpa perlu mengkhawatirkan akan rusak atau yang lainnya.
Meskipun di zaman sekarang sudah dimudahkan, namun kenyataannya masih banyak keluh kesah tentang pengembangan aplikasi musik yang kurang maksimal. Beberapa di antaranya yaitu pencarian musik berdasarkan klasifikasi yang kita inginkan, pencarian menggunakan voice, tidak adannya lirik / lirik yang tidak sesuai, perekaman suara / recording, tidak adanya fitur live musik / interaksi dengan musisi asli, serta konversi ke berbagai format musik yang kita inginkan. Akibat dari permasalahan tersebut, pengguna merasakan kesulitan ketika hendak menggunakan fitur fitur yang belum tersedia harus berpindah dari aplikasi satu ke yang lain. Selain memakan waktu, perpindahan aplikasi tersebut juga berpotensi membuat kinerja ponsel menjadi lambat dan tidak berada pada kinerja maksimalnya.
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang berkaitan dengan chatbot dan NLP pada umumnya yang sudah pernahdilakukan sebelumnya:
1. Aplikasi BotQA, sebuah aplikasi chatbot offline dan stand alone yang dilengkapi dengan animasi ekspresi wajah. Chatbot tersebut bisa
menyusun ulang input dari pengguna menyesuaikan pola yang sudah dibuat diawal sehingga dapat mengurangi koleksi pattern. Sebagai contoh di
dalam pengetahuan tersimpan pattern “siapakah namamu” maka ketika ada input “namamu siapa” chatbot akan menyusun ulang input tersebut menjadi “siapakah namamu”.
2. Chatbot service berbasis AIML dengan arsitektur pengetahuan modular. Chatbot yang berupa service yang dapat digunakan untuk interaksi melalui program client. Service chatbot terhubung dengan modul – modul
pengetahuan tertentu yang bersifat independen atau berdiri sendiri. Interpreter dan semua fungsi pendukungnya ditulis dalam Bahasa pemograman PHP. Penggunaan RDBMS MySQL pada chatbot ini hanya bisa untuk menyimpan pattern saja sehingga untuk
membuat service dalam bahasa yang berbeda harus mengetik ulang kode untuk interpreter- nya.
Berikut adalah beberapa teori yang dapat dijadikan landasan atau sumber referensi penelitian ini :
Musik adalah suara yang disusun dengan sedemikian rupa dengan menggabungkan irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama.
Forward Chaining merupakan metode pencarian dengan menggunakan data atau fakta yang ada dengan tujuan menemukan kesimpulan. Penelusuran dengan menggunakan metode Forward Chaining dimulai dari
fakta yang sudah ada kemudian dilakukan dengan menggunakan alur maju melalui premis – premis atau pernyataan untuk mencapai kesimpulan / bottom up reasoning.
Chatbot merupakan salah satu program yang terdapat di dalam kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Chatbot mampu berkomunikasi dengan manusia secara baik dan benar sesuai dengan konteks yang di berikan manusia kepada Chatbot. Chatbot hampir mirip dengan bahasa alami atau NLP ( Natural Language Processing System). Yang membedakan antara Chatbot dengan sistem pemrosesan bahasa alami ( Natural Language Processing System) yaitu kesederhanaan Algoritma yang digunakan di dalam Chatbot.
Forward Chaining merupakan metode pencarian dengan menggunakan data atau fakta yang ada dengan tujuan menemukan kesimpulan. Penelusuran dengan menggunakan metode Forward Chaining dimulai dari fakta yang sudah ada kemudian dilakukan dengan menggunakan alur maju melalui premis – premis atau pernyataan untuk mencapai kesimpulan / bottom up reasoning. Forward Chaining melakukan pencarian dari suatu masalah yang ada dengan tujuan menemukan solusinya.
Metode Forward Chaining bisa juga disebut sebagai data-driven karena inference engine menggunakan informasi - informasi yang sudah ditentukan oleh user untuk memindahkan semua data ke seluruh jaringan dari logika ‘AND’ dan ‘OR’ sampai ke sebuah terminal yang sudah ditentukan sebagai objek. Apabila inference engine tidak dapat menentukan objek – objek tersebut maka akan meminta kembali informasi yang lain.
Aturan (Rules) digunakan untuk menentukan sebuah objek dan membentuk path - path (lintasan) yang mengarah ke suatu objek. Oleh karena itu, hanya ada satu cara untuk mencapai suatu objek yaitu dengan cara memenuhi semua aturan yang ada dan berlaku.
Chatbot merupakan salah satu program yang terdapat di dalam kecerdasan buatan yang dirancang khusus agar dapat berkomunikasi secara langsung dengan manusia. Yang membedakan antara Chatbot dengan sistem pemrosesan bahasa alami (Natural Language Processing System) yaitu kesederhanaan Algoritma yang digunakan di dalam Chatbot. Meskipun banyak bot yang dapat menginterpretasikan dan menanggapi input – input yang dilakukan oleh manusia, namun sebenarnya bot - bot tersebut hanya mengartikan kata kunci yang ada di dalam input dan kemudian membalasnya dengan kata kunci yang paling cocok atau mendekati, bisa juga dengan pola
kata-kata yang paling mirip dari data yang telah ada di dalam database yang telah dibuat atau di program sebelumnya. (Richard S, 2010). Chatbot memiliki 2 komponen utama yang mendasar yaitu Chat memiliki arti sebagai pembicaraan dan Bot merupakan sebuah program dengan sejumlah data di dalamnya, jika diberikan masukan atau inputan maka bot akan memberikan sebuah jawaban atau solusi. Chatbot mampu menjawab pertanyaan – pertanyaan yang di inputkan ke dalam komputer dengan membaca tulisan yang diketikkan oleh pengguna melalui keyboard. (Adriyani, 2004).
Pengembangan Aplikasi Musik Berbasis Chatbot dibangun dengan menerapkan sistem pakar menggunakan metode forward chaining. Metode forward chaining merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mencari kesimpulan dari data dan fakta yang sudah terkumpul. Metode forward chaining menggunakan algoritma yang baik dalam penyelesaian proses pencarian kesimpulan berdasarkan kata kunci dari pertanyaan – pertanyaan user atau pengguna. Sistem kerja yang digunakan adalah dengan cara mengubah susunan sebuah kalimat menjadi kata - kata kemudian dari kata - kata tersebut sistem akan mencari kata kunci yang membuat aplikasi tersbut dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan yang ada dengan benar dan tepat. Dari hasil penelitian – penelitian yaitu dengan cara memasukan kalimat - kalimat yang berhubungan dan tidak berhubungan dengan kategori ke dalam sebuah komputer, sistem ini mampu mengenali kata kunci pada kalimat-kalimat tersebut. Sehingga pengguna akan lebih mudah dalam menemukan jawaban dari apa yang di cari dengan menggunakan fitur chatbot. Ide yang kami gunakan dalam menggunakan metode chatbot ini yaitu chatbot nantinya akan digunakan untuk membantu user (manusia) dalam menggunakan aplikasi streaming musik antara lain :
1) Chatbot digunakan untuk membantu user dalam menemukan lagu atau rekomendasi lagu yang cocok diputar sesuai dengan keadaan yang dialami user. Dengan begitu user tidak perlu lagi mencari lagu agar sesuai dengan suasana hatinya karena sudah direkomendasikan chatbot.
2) Pada saat pencarian menggunakan chatbot, kita bisa menggunakan penggalan lirik lagu jika tidak mengetahui judulnya dan chatbot otomatis akan mencari penggalan lirik yang sesuai dengan apa yang user maksud.
3) Ketika pencarian lagu menggunakan chatbot maka chatbot akan memunculkan informasi berupa : lagu yang dicari, siapa penyanyi / band, sejarah band tersebut, lirik lagu.
4) Chatbot akan memutarkan lagu ketika kita memberikan perintah yang dibuat dengan contoh, misal : !play, !pause, !stop, !next, !shuffle, dll.
Menentukan lagu surat cinta untuk starla. Data awal adalah “ku tuliskan kenangan tentang” dan “caraku menemukan dirimu”
· If x “tuhanku ” dan “ dalam termangu”, maka x adalah Chairil Anwar
· IF x “ku tuliskan kenangan tentang” dan “caraku menemukan dirimu”, maka x adalah Virgoun
· If x adalah Chairil Anwar, maka x adalah puisi
- If x adalah Virgoun, maka x adalah lagu
Ø Yang dicari pertama adalah aturan nomor 2, karena antesedennya cocok dengan data kita (if cinta untuk starla. Data awal adalah “ku tuliskan kenangan tentang” dan “caraku menemukan dirimu”)
Ø Konsekuen (Then cinta untuk starla adalah Virgoun) ditambahkan ke data yang dimiliki
Ø If x cinta untuk starla adalah Virgoun, maka x judul lagu (tujuan)
Setiaji, Bayu. dkk. 2013. Membangun Chatbot Berbasis AIML dengan Arsitektur Pengetahuan Modular. https://ojs.amikom.ac.id/index.php/semnasteknomedia/article/view/743 , diakses pada 21 April 2021 pukul 08.00.
Sumadi, Yulia Harjayanti. 2017. PEMANFAATAN SETENCE-SIMILARITY MEASUREMENT UNTUK PROSES PENCARIAN POLA PADA CHATBOT BERBASIS PATTERN-MATCHING. https://docplayer.info/31656282-Pemanfaatan-sentence-similarity-measurement-untuk-proses-pencarian-pola-pada-chatbot-berbasis-pattern-matching.html , diakses pada 21 April 2021 pukul 09.17.
Wikipedia. 2004. Musik. https://id.wikipedia.org/wiki/Musik , diakses pada 20 April 2021 pukul 21.23.
Dwi R, Ananda. dkk. 2018. APLIKASI CHATBOT (MILKI BOT) YANG TERINTEGRASI DENGAN WEB CMS UNTUK CUSTOMER SERVICE PADA UKM MINSU. Cendikia, 16, 1-7.
Post a Comment